Minggu, 07 September 2008

Gadis Malam Di Warnet

Pekerjaan sebagai operator warnet sangat menyenangkan, banyak mengenal karakter manusia termasuk cara pandang mereka terhadap teknologi informasi. Mulai dari yang expert sampai newbie atau pemula, tua muda, kasar lembut, serta beberapa yang pendiam karena malu-malu dikatakan orang yang tidak mengerti internet. Ada yang sekedar chatting cari pasangan bahkan jodoh, browsing mencari tugas, mencari teman melalui friendster, download software, dan yang lebih parah adalah mendownload film-film XXX.

Mendapat giliran jaga malam juga mengasikkan, tak perlu pagi-pagi bangun, malam jadi pagi, pagi jadi malam, ibarat kelelawar atau batman, browsing sepuasnya, bahkan kalau merasa bosan cukup membaca postingan di blog dan memberikan komentar garing.

Berhari-hari kulalui kehidupanku sebagai operator yang mendapatkan shift jaga malam, aku menikmati betul pekerjaan ini walau tak pernah ada liburnya kecuali hari raya, di depan layar monitor terbentang dunia cyber nan maya, khayalan terus bergerak mengembara ke seluruh pelosok dunia, bahkan ke alam jagad yang lain yang penuh misteri. Terkadang ada keinginan untuk mengunjungi tempat-tempat indah yang ada di belahan bumi ini. Namun selagi belum bisa, cukuplah hanya mengkhayalkan di depan monitor.

“ Ada kosong kak ?, “ Tanya seorang gadis dengan rambut agak terurai rapi saat melewati pintu masuk warnet, nampaknya ia baru berkunjung atau pelanggan baru. “ silahkan di nomor 9” jawabku sambil melototi layar monitor karena keasyikan chatting dengan seseorang. Gadis itu melangkah dengan lembutnya menuju komputer nomor 9 yang terletak agak ujung dari sudut ruangan di warnet itu.

Berselang beberapa jam, satu persatu user selesai dan jam sudah menunjukkan pukul 11. 30 malam. Akupun semakin asyik berselancar di dunia maya dan sesekali menulis cerpen dan puisi-puisi cinta, setelah beres beberapa paragraf akupun memutuskan untuk melanjutkannya keesokan harinya karena kepenatan sudah mulai terasa. Untuk mengatasi rasa bosan itu, kuluncurkan Winamp, alunan musik simphoni mengalun nyaman, suasana santai sangat terasa.

Kutatapi jam di sudut kanan monitor, ternyata sudah menunjukkan 12.13 waktu Kaliwungu semarang. Keresahanku sudah mulai terasa, ngantuk kian menjadi-menjadi, berkali-kali menguap tanda sudah tidak tahan lagi. Ingin segera kututup warnet tapi teringat gadis yang sedari dari tadi belum keluar-keluar, padahal yang lainnya sudah pulang bahkan si gondrong yang tukang download itu yang biasa di panggil Cracker juga sudah pulang, hanya gadis itu yang tinggal sendiri “ mungkin lagi asyik chatting atau download lagu kesukaannya “ gumanku dalam hati, untuk lebih yakin, kupantau gadis itu dengan software RADMIN, software yang berjalan di windows untuk melihat seluruh aktifitas user client. Tapi yang kulihat hanya www.yahoo.com, ternyata gadis itu mengirim email, lalu kembali kumatikan RADMIN .

Berat rasanya beranjak dari tempat duduk, “ pasti cewek itu juga akan bosan dan akhirnya keluar, tapi malam gini cewek itu nggak pulang ke rumahnya, mungkin saja ia gadis nakal atau sedang menunggu jemputan om-om yang akan membokingnya sambil chatting, bukankah di dunia maya transsaksi apasaja dilegalkan ? “ pikiranku mulai tidak karuan bertanya-tanya terus dalam hati. “ atau ia akan menggoda saya dan akhirnya…??? Ahhh tidak, jangan berpikiran negatif “ pikiran kotorku mulai merasuki otak ini tapi untunglah saya masih bisa mengendalikan semua itu.

Akhirnya aku punya akal agar gadis itu bisa cepat keluar dari warnet dan akupun bisa tidur dengan cepat, pintu warnet kututup saja setengah supaya gadis itu mengira warnet segera tutup, ini merupakan teknik mengusir dengan halus.

Setelah pintu warnet tertutup setengah, akupun merebahkan badan ini bersandar pada kursi yang lumayan empuk, sambil mendengarkan musik, mata kupejamkan sambil menunggu gadis itu selesai mengakses internet. Kedua kaki terselonjor di atas meja layaknya para big bos atau mafia-mafia di film-film. Aku begitu cuek, “ kalau gadis itu selesai pasti juga akan membangunkanku untuk membayar jumlah billing yang tertera, lagian meja 9 yang ditempatinya tertutup rapat berbentuk bilik suara pemilu itu, privasinya agak terjaga, dan jika hendak keluar dari meja 9 pasti menimbulkan bunyi seperti bel.” Selirihku dalam hati penuh cuek sambil rokok kumatikan di asbak dan tak mau ambil pusing.

Matapun terpejam, mulut menganga dan akhirnya ketiduran di atas kursi empuk, berjam-jam larut dalam buaian mimpi akhirnya aku terbangun dengan suara azan subuh yang terdengar dari mesjid terdekat dan bersamaan dengan suara yang dihasilkan oleh software Shollu pengingat waktu shalat, yang beberapa hari lalu saya download berkat informasi dari mas Harry. “ Astagafirullah, kok gadis itu belum juga keluar, atau dia sudah pergi begitu saja tanpa membangunkan aku untuk membayar jumlah billingnnya, lebih baik aku periksa saja “ . dengan mata yang agak rada-rada berat akupun berjalan menuju ke meja 9, memastikan gadis itu masih ada atau sudah kabur tanpa membayar tagihannya. Dan memang benar gadis itu sudah tidak ada lagi, yang tersisa hanyalah sapu tangan berwarna merah muda bertuliskan MARLINA di bordir dengan ukiran yang indah dan menawan serta beberapa tissue yang masih agak baru dan ada sedikit noda merah.

“ biarlah, mungkin gadis itu tidak mau membangunkan aku, tidak apa-apalah, atau mungkin besok malam akan datang dan membayar tagihannya, saya ihklaskanlah kalau memang tidak datang, mau bagaimana lagi” sambil membasuh muka dengan air segar dan bersiap menunaikan kewajiban.

Sudah beberapa minggu ini gadis itu belum datang juga, sesekali masih teringat jelas wajahnya yang cantik “ Andaikan ia jadi pacarku, oh…betapa indahnya, mungkin tiap hari ia bisa main gratis di warnet ini, ck..ck..ck..ck “ khayalanku mulai mengambang tak karuan.

Seperti biasa, aktifitasku sebagai operator warnet masih terus berjalan, melayani user yang minta bantuan, dan terkadang menerima jasa pengeditan foto, pengetikan, dan membuat presentasi untuk beberapa kalangan guru-guru yang mengajar di sekolah negeri. saat sedang asiknya membuat presentasi reaksi kimia pesanan dari Bu guru Widya, dengan menggunakan power point bajakan, tiba-tiba ada lelaki yang mirip Afgan penyanyi terkenal itu, datang mendekatiku sambil menyodorkan flashdisk, “ Kak, boleh ngak edit foto saya sekalian dengan pacar saya , filenya ada di dalam USB ini, ngak usah di cetak, disatukan aja aku dengan pacarku, nanti saya akan cetak pakai media Finnil untuk ukuran besar, tinggal resolusinya di tinggikan, ini untuk kenang-kenangan saya dengan pacarku “ meminta dengan sangat lelaki itu.

“ lihat dulu filenya, tajam ngak gambarnya ?, biasanya ada gambar yang bisa diedit ada yang tidak “ sekedar memberikan informasi sambil mencolok USB itu ke port USB. “ Plug !!!“ bunyi dari komputer begitu flasdisk tercolok, segera kujelajahi isi flasdisk itu, kuamati dengan sekasama gambar-gambar yang ada di dalamnya. “ Gambar mana yang mau diedit ” Tanyaku sambil menggoyangkan mouse, “ Itu kak, urutan kedua dari atas, coba diperbesar “ lelaki itu memintanya untuk melihat gambar pacarnya yang dimaksud. Dengan memakai windows picture and fax viewer, gambar itupun tampil full layar.

Betapa kagetnya, gadis di layar monitor itu ternyata gadis yang pernah berkunjung ke warnet ini sampai jauh-jauh malam dan pergi tanpa pesan serta meninggalkan beberapa tagihan yang tercantum di billing. “ lho, ini gadis yang minggu lalu pernah kesini, dan pergi begitu saja tanpa pesan, ini pacar kamu ? “ tanyaku sambil berharap lelaki itu membayar taguhannya. “ Ahh masa, ngak mungkin kak, pacarku ini sudah setahun meninggal akibat kecelakaan mobil saat kami bertamasya di pegunungan ungaran, mungkin kakak salah orang atau kebetulan mirip “ tukas Abbas, lelaki itu, sambil meneteskan air matanya “ maaf dik, kalau saya membangkitkan masa lalumu, bukan maksudku begitu, tapi memang gadis ini pernah berkunjung ke warnet ini sekitar jam 11 malam lewat minggu lalu, trus meninggalkan sapu tangan berwarna merah muda tertulis dengan nama MARLINA, ini !, masih ada sapu tangannya “ sanggahku secara perlahan agar abbas tidak tersinggung sambil kukeluarkan sapu tangan yang dimaksud dari dalam laci.

“ ya…betul..! ini sapu tangan pacarku, MARLINA memang namanya” spontan Abbas langsung menggenggam sapu tangan itu. “ Yakin pacarmu sudah meninggal setahun lalu ?” tanyaku untuk meyakinkan. “ Demi Allah !!!, saya sendiri melihat kejadiannya, saya mengalaminya bersama, cuman saya yang selamat, sedangkan ia menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuanku “ isak tangis Abbas mengingat kejadian yang menimpanya setahun lalu. Akupun kaget dan serasa bulu kuduk berdiri begitu saja disertai perasaan dingin. “ jangan-jangan semalam itu memang dia, yang menampakkan dirinya dan ingin mengungkap sesuatu” gemuruhku dalam hati yang masih bingung.

Saat gadis itu berkunjung ke warnet ini, sempat terpantau sekilas olehku, dengan memakai software [B]RADMIN[B], dan aktifitas yang dilakukannya hanyalah mengirim email dan chatting. Email yang dikirim memang ditujukkan ke <mas_iban@yahoo.co.id>, namun isi emailnya tidak begitu kuperhatikan dan berlalu begitu saja. “ coba cek email kamu, apa ada surat masuk dari gadis itu ?” pintaku kepada Abbas agar lebih yakin bahwa memang benar malam itu ada gadis yang mirip MARLINA datang ke warnet ini.

Dan Abbas pun langsung Log in masuk ke emailnya, memeriksa setiap surat yang masuk, ternyata memang benar, surat yang dikirim oleh <Marlina2006@yahoo.com> sekitar minggu yang lalu ada dengan jelas, dalam surat itu tertulis sepenggal kalimat puisi untuk Abbas :

“ Kasihku, janganlah terkungkung dalam musim kesedihan, semua ini sudah takdirNya, bukankah kau pernah berkata bahwa hidup adalah panggung sandiwara yang akan berakhir episodenya tapi cintaku tak akan pernah berakhir, malah tertanam abadi dalam cintamu, ragaku memang sudah menyatu tanah namun hatiku pasti selalu dalam sukmamu, Kasihku, melangkahlah menyongsong masa depanmu, Tuhan akan memberimu tugas mulia untuk kau jalani”

Dan terlampir sebuah foto MARLINA yang belum pernah dilihat Abbas, matanya berkaca-kaca mengenang peristiwa tragis itu, dan setelah itu Abbas tetap menjomblo walau banyak gadis lain yang tertarik padanya, Abbas tipe pria sejati, hanya mencintai satu gadis tapi gadis itu lebih dulu meninggalkannya ke alam lain. Kini Abbas lebih yakin dan semangat hidupnya kembali bergelora karena email yang barusan dibacanya. Abbas yang selalu berlarut-larut dalam kesedihan setelah ditinggalkan MARLINA, kini tampak tegar, aktifitas kuliahnya kembali terpacu.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

wah..bagus banget critanya...pengalaman pribadi ya mas.....he..he..

Anonim mengatakan...

waduuh....hantu isa kirim email,....ampun...

Anonim mengatakan...

semangat teman,,,,, kembangkan bakat mu , wat pemulis bagus sekali ceritanya ,,,,,